Sabtu, 10 Januari 2015

ANTARA TIRAKAT DAN TAROKAT


Konon, kata "tirakat" yang dikenal sebagai kata-kata tetua orang Jawa diambil dari bahasa Arab "Tarokat" dengan asal kata "taroka-yatruku" yang apabila diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia mempunyai arti meninggalkan, sedangkan kata "tarokat" mampunyai arti orang yang sudah meninggalkan.
Tirakat merupakan lelaku dan ritual yang bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Yang Maha Esa dengan cara meninggalkan apapun yang disukai dan dicintai (yang berkaitan dengan keduniawian) demi meraih kedekatan dan cinta dari Yang Maha Esa.
Pada dasarnya jiwa manusia  cenderung  lebih suka melakukan kemaksiatan dibandingkan dengan melakukan ketaatan kepada ajaran Tuhan. Hal-hal seperti main (berjudi),  ngombe (minum-minuman keras),  maling (mencuri),  madat (narkoba),  madon (bermain perempuan) memiliki daya tarik yang sangat kuat untuk menarik siapapun saja yang ,meliriknya sejak adanya  manusia. Bahkan  tertulis dalam sejarah manusia bahwa pembunuhan terhadap manusia pertamakali di dunia penyebabnya adalah perebutan perempuan.

Dalam bahasa Jawa ada istilah "moh-limo"  yang digunakan oleh Sunan Ampel untuk melakukan merevolusi mental  dan juga memperbaiki akhlaq masyarakat. prinsip Moh Limo yaitu: moh main, moh ngombe, moh maling, moh madat, moh madon yakni seruan untuk “tidak berjudi, tidak minum minuman keras, tidak mencuri, tidak menggunakan narkotik, dan tidak berzina”  hal ini sesuai dengan prinsip tirakat, yaitu meninggalkan sesuatu yang disukai.
Dalam perkembangannya tirakat mengalami perubahan tidak hanya meninggalkan yang Mo-Limo, akan tetapi bertambah banyak lagi yang harus ditinggalkan. hal ini menunjukkan banyaknya faktor yang menghambat hubungan kedekatan antara mahluk dengan Tuhan.
Apapun itu, yang menghalangi hubunganmu dengan Tuhan, maka tinggalkan (utruk).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ads Inside Post