Satu Desember 2014,
Menandai dimulainya kegiatan, aktivitas,
dan segala macam perjuangan di penghujung 2014 ini. Penggunaan satu
tahun yang belum maksimal ini harus tetap disyukuri, segala dosa yang
dilakukan pun harus disukuri pula. Tuhan memberi kesempatan untuk
menikmati indahnya dosa dan masih membuka lebar pintu taubat, setidaknya
hingga detik ini.
Kekurangan 11 bulan yang lalu harus ditebus di
bulan ini, aib yang terkuak harus segera ditambal, bau busuk yang
menyeruak harus segera diwangikan.
Pendiri Gontor pernah dawuh,
jadilah ulama yang intelek, bukan intelek yang tau agama. Teguran yang
keras bagiku yang terlalu banyak terdoktrin pemikiran sekuler dan
liberal tanpa membarengiya dengan pengetahuan agama. Akupun harus segera
sadar, meskipun tidak berkutat di dunia pesantren lagi, namun tidak
boleh tersandang dalam jidatku kata “mantan santri”. Karena selamanya
aku adalah santri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar